ALGORITMA
PEMROGRAMAN
KELOMPOK
2
Velta
Boenika Yuwono
|
112144368
|
Wahy
Daniah
|
112144371
|
Wahyu
Puji Riyanto
|
112144372
|
A.
Dasar teori
Ada
suatu konsep yang paralel dengan konsep faktor persekutuan terbesar (FPB), yang
dikenal faktor persekutuan terkecil (KPK). Suatu bilangan bulat c disebut
kelipatan persekutuan dari bilangan-bilangan bulat tak nol a dan b jika a c dan
b c. Hal ini berarti pula nol adalah kelipatan persekutuan dari a dan b. Perlu
diingat pula bahwa ab dan –(ab) adalah kelipatan persekutuan dari a dan b, dan
salah satunya positif. Dengan menggunakan prinsip terurut sempurna (well
ordering principle), himpunan kelipatan persekutuan dari a dan b harus
sebuah bilangan bulat terkecil; kita menyebutnya kelipatan persekutuan terkecil
dari a dan b, dan ditulis KPK(a, b).
Definisi
Kelipatan
persekutuan terkecil dari dua bilangan bulat tak nol a dan b, dilambangkan
KPK(a, b), adalah bilangan positif m yang memenuhi:
(i) a m dan b m.
(ii) Jika a c dan
b c dengan c 0 maka m c.
Sifat 1
Untuk
bilangan-bilangan bulat positif a dan b, berlaku
FPB(a,
b). KPK(a, b) = ab
Sifat 2
Untuk
suatu bilangan-bilangan bulat positif a an b, KPK(a, b) = ab jika dan hanya
jika FPB(a, b) = 1.
Seperti pada FPB,
ada beberapa metode untuk menentukan KPK dari dua buah bilangan yang diberikan,
yaitu:
1. Metode Irisan Himpunan.
Di dalam metode irisan himpunan, pertama kita tentukan
himpunan kelipatan-kelipatan positif dari bilangan pertama dan bilangan kedua,
kemudian kita tentukan himpunan persekutuan kelipatan dari bilangan-bilangan
itu, dan akhirnya kita pilih bilangan terkecil dari himpunan itu.
2. Metode Faktorisasi Prima.
Metode irisan himpunan untuk menentukan KPK sering kali
terlalu panjang, khususnya ketika digunakan untuk menentukan KPK dari tiga atau
lebih bilangan-bilangan asli. Metode lain, yang mungkin lebih efisien, untuk
menentukan KPK dari beberapa bilangan adalah metode faktorisasi prima.
3. Algoritma Euclide
Untuk menentukan KPK(a, b) dengan cara ini, kita memanfaatkan
pengetahuan kita tentang algoritma Euclide untuk menentukan FPB(a, b) dan
hubungan antara KPK dan FPB, yaitu FPB(a, b). KPK(a, b) = ab untuk bilangan-bilangan
bulat positif a dan b.
Cara ini sangat berguna untuk mencari KPK dari dua buah
bilangan a dan b jika dengan faktorisasi prima tidak mudah untuk ditentukan.
FPB (a, b)-nya.
4. Metode Pembagian dengan Bilangan Prima
Metode lain untuk menentukan kelipatan persekutuan terkecil
(KPK) dari beberapa bilangan asli adalah menggunakan pembagian dengan bilangan
prima. Metode ini mulai dengan bilangan prima terkecil yang dapat membagi
paling sedikit satu dari bilangan yang diberikan, kemudian proses pembagian ini
dilanjutkan sampai baris di mana jawabannya berisi bilangan–bilangan 1.
B. Algoritma KPK
1. Permasalahan
2. Program
mencari KPK dari 2 buah bilangan
3. Solusi
4. Mulai
(start)
5. Masukan dua
buah bilangan, x, y
6. Carilah P
dengan P=KPK dari x,y
7. Jika x<y,
bila benar kerjakan untuk n=1, w!=0, n++ maka P=y*n , w=P mod x
8. Bila benar
maka tampilkan P
9. Jika x<y,
bila salah kerjakan dengan n=1, w!=1, n++ maka P=x*n , w=P mod y
10. Bila salah
lakukan perulangan
11. Bila benar,
tampilkan P
12. Selesai
13. Di bawah ini
flow chartnya;
C.
Source KPK
#include
<stdio.h>
main()
{
int x, y, P;
printf("KELOMPOK
2\n\n");
printf("KPK
dari 2 buah bilangan\n\n");
printf("====================================\n\n");
printf("Velta
Boenika Yuwono [112144368]\n");
printf("Wahy
Daniah [112144371]\n");
printf("Wahyu
Puji Riyanto [112144372]\n");
printf("....................................\n\n");
printf("Masukan
2 buah bilangan\n");
printf("\nBilangan
pertama:");
scanf("%d",&x);
printf("\nBilangan
kedua:");
scanf("%d",&y);
P=kpk(x,y);
printf("\nKPK
dari kedua bilangan adalah:%d\n",P);
system("pause");
}
int kpk(int
x,int y)
{
int w=1, P,
n;
if(x<y)
{
for(n=1;w!=0;n++)
{
P=y*n;
w=P%x;
}
}
else
{
for(n=1;w!=0;n++)
{
P=x*n;
w=P%y;
}
}
system("pause");
return(P);
}
D.
Tampilan Program Akhir
No comments:
Post a Comment